Minggu, 05 Juni 2011

Kesedihan & Kebahagiaan


Kesedihan dan kebahagiaan adalah permainan bagi jiwa yang sedang bertumbuh menjadi dewasa. Bagi jiwa yang sudah dewasa tahu kalau keduanya bersifat sama : tidak pasti, datang dan pergi.
Bagi jiwa yang telah bertumbuh jauh, mulai sadar baik kebahagiaan maupun kesedihan mempunyai akar yang sama, yakni keinginan

Jika Tuhan Menjatuhkan Batu, Mengadahlah


Seorang pekerja pada proyek bangunan memanjat ke atas tembok yang sangat tinggi. Pada suatu saat ia harus menyampaikan pesan penting kepada seseorang yang ada di bawahnya. Pekerja itu berteriak-teriak tetapi temannya tidak bisa mendengarnya karena suara bising dari mesin2 dan orang2 yang bekerja, sehingga usahanya sia2 saja. Oleh karena itu untuk menarik perhatian org yang ada di bawahnya, ia mencoba melemparkan uang logam di depan orang itu. Orang itu berhenti bekerja, mengambil uang itu lalu bekerja kembali. Pekerja itu mencoba lagi, tetapi usahanya yang keduapun memperoleh hasil yang sama.
Tiba2 ia mendapat ide. Ia mengambil batu kecil lalu melemparkannya ke arah orang itu. Batu itu tepat mengenai kepala orang itu, dan karena merasa sakit orang itu menengadah ke atas. Sekarang pekerja itu dapat menjatuhkan catatan yang berisi pesannya.
***Tuhan kadang2 menggunakan pengalaman2 yang menyakitkan untuk membuat kita menengadah kepadaNya. Seringkali Tuhan memberi berkat, tetapi itu tidak cukup untuk membuat kita menengadah kepadaNya. Karena itu memang lebih tepat jika Tuhan menjatuhkan batu kepada kita.***

Masalah Hati Seekor Tikus

Menurut suatu dongeng India kuno, ada seekor tikus yang selalu tertekan karena takut kepada seekor kucing. Seorang tukang sihir
merasa kasihan kepadanya lalu mengubahnya menjadi seekor kucing. Tetapi kemudian ia menjadi takut kepada anjing. Maka tukang sihir itu mengubahnya menjadi anjing. Tetapi ia mulai takut kepada harimau. Maka tukang sihir itu mengubahnya menjadi harimau, yang merasa takut kepada pemburu. Pada saat itu tukang sihir menyerah, “Apapun yang saya lakukan tidak akan membantumu karena engkau mempunyai hati seekor tikus.